Minggu, 08 Februari 2015

Teka-teki Meninggalnya Bung Karno. Benarkah Dibunuh?

Dewi Soekarno, wanita keturunan Jepang dan istri termuda Bung Karno, secara eksplisit menyebut suaminya meninggal secara tidak normal (diracun). Dan, secara implisit, ia menuding Pak Harto sebagai pembunuh melalui kaki tangannya. Mengapa Bung Karno dibunuh ? Setelah Pak Harto menjadi Presiden/Mandataris MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara), kekuasaannya memerlukan legitimasi. Jalurnya melalui Pemilu 1971. Tapi, Pemilu 1971 itu menjadi inkonstitusional selama Indonesia memiliki dua presiden : de jure (Bung Karno) dan de facto (Pak Harto). Jadi, salah satunya memang harus disingkirkan. Bung Karno meninggal atau tersingkir secara permanen pada tahun 1970.
Bung Karno lantik Soeharto
Tudingan Dewi ini dimuat tabloid Detak yang dikelola Eros Djarot di akhir 1980-an. Eros dikenal sebagai salah seorang pendukung Bung Karno. Belakangan, Eros juga mengkritik cara media-media di Indonesia memberitakan kematian Pak Harto. Kesan Eros, beberapa media berusaha menutupi sisi gelap masa lalu Pak Harto dan saat dikonfirmasi kembali tentang wawancara Dewi itu, Eros membenarkannya.
Begitu juga salah satu pengakuan Putri Bung yaitu Sukmawati yang mengatakan hari-hari terakhir Soekarno Pada tahun 1970, kendati Soekarno sakit keras, Soeharto dengan perasaan tidak manusiawi melarang anggota keluarga proklamator kemerdekaan Indonesia itu mendampinginya. Yang menyedihkan lagi, Soeharto yang waktu itu menjabat presiden tidak menghormati Soekarno sebagai mantan presiden, layaknya mantan presiden lainnya.
Soeharto memilih dokter hewan untuk mendampingi dan merawat Soekarno. Saat Bung Karno sakit dan dirawat di rumah, bukan hanya fasilitas medis yang tidak memadai, tim medis dan dokter yang merawatnya pun tidak bisa disebut sebagai dokter ahli. Salah seorang yang ditugaskan merawat Bung Karno, menurut Sukma, berstatus dokter hewan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar